Perkutut Bangkok
Istilah Burung Perkutut Cut Ring
Istilah Cut Ring udah biasa
terdengar di telingga pengemar perkutut, dimana burung perkutut yang memakai ring
dengan nama tertentu akan dilepas ringnya jadi perkutut yang awalnya memakai
ring kemudian ring tersebut dilepas dengan menggergaji ring yang ada pada kaki
burung perkutut menjadi perkutut tidak
memakai ring. Hal ini biasanya dilakukan
peternak besar, karena jumlah anakan yang banyak belum tentu bagus semua,
setelah melalui proses pantau burung yang jelek akan di jual dengan harga
murah, atau istilahnya perkutut kropyok atau sortiran, misal dari 10 ekor
akan muncul 2-4 ekor yang bagus sedang sisanya biasanya jeblok atau
jelek.
Kemudian yang jelek di jual dipasar dicampur dengan perkutut lokal, rata rata perkutut cut ring sudah berumur diatas 6 bulan atau setelah bodol atau ngurak, setelah ngurak dasar suara perkutut tidak akan berubah jadi kalau jelek ya langsung di sortir dan di jual di pasar dengan hagra murah.
Kemudian yang jelek di jual dipasar dicampur dengan perkutut lokal, rata rata perkutut cut ring sudah berumur diatas 6 bulan atau setelah bodol atau ngurak, setelah ngurak dasar suara perkutut tidak akan berubah jadi kalau jelek ya langsung di sortir dan di jual di pasar dengan hagra murah.
Tip Menghasilkan Burung Perkutut Juara
Hal hal yang harus diperhatikan dalam menentukan langkah beternak perkutut untuk menghasilkan anakan perkutut yang berkualitas.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan induk yang bagus, kreteria bagus ini bermacam macam maknanya bagus untuk orang yang ngak tau burung pokoknya bersuara keras dan ketek atau suara tengah banyak sudah dibilang bagus atau kreteria menurut LPI (liga Perkutut Indonesia).
Standar atau pakem LPI adalah Suara depan naik, suara tengah senggang, dan suara ujung ndlosor
Pertanyaannya apakah dengan induk dengan kreteria LPI akan menghasilakan anakan yang bagus dengan kreteria LPI ???? Jawabnya belum tentu, ada kemungkinan lebih bagus dari induknya dan ada juga kemungkinan lebih jelek dari induknya.
Trus saran nya bagaiman???
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan induk yang bagus, kreteria bagus ini bermacam macam maknanya bagus untuk orang yang ngak tau burung pokoknya bersuara keras dan ketek atau suara tengah banyak sudah dibilang bagus atau kreteria menurut LPI (liga Perkutut Indonesia).
Standar atau pakem LPI adalah Suara depan naik, suara tengah senggang, dan suara ujung ndlosor
Pertanyaannya apakah dengan induk dengan kreteria LPI akan menghasilakan anakan yang bagus dengan kreteria LPI ???? Jawabnya belum tentu, ada kemungkinan lebih bagus dari induknya dan ada juga kemungkinan lebih jelek dari induknya.
Trus saran nya bagaiman???
Langganan:
Postingan (Atom)